Kamis, 25 Oktober 2012

Video mesum pelajar SMP beredar luas

Kamis, 25 Oktober 2012 | 20:19:35 WITA | 279 HITS
Video Mesum Pelajar SMP Beredar


SINJAI, FAJAR -- Kisah miris bagi dunia pendidikan. Kasus video mesum yang melibatkan anak usia sekolah kembali beredar di masyarakat. Kali ini, dua pelajar SMP di Sinjai beradegan mesra dalam video hasil rekaman kamera handphone.

Dalam video tersebut sepasang pelajar melakukan ciuman di sebuah rumah. Video ini direkam pada Januari 2011 lalu, namun baru tersebar dua hari belakangan ini.
         
Dua orang pemeran dalam video tersebut masing-masing siswi kelas II SMP berinisial EA, 14, dan siswa berinisial IW, 16. Video tersebut direkam teman pelaku berinisial RS dengan menggunakan handphone milik teman lainnya berinisial SK. Awalnya, RS berencana menghapus rekaman tersebut karena takut nantinya tersebar, namun dilarang oleh SK.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sinjai, AKP Sudirman Lau mengaku  sudah melakukan pemanggilan kepada pihak yang terlibat dalam video tersebut. Hanya saja, kata dia, karena masih berada di bawah umur, pihaknya tidak melakukan penahanan.

Sudirman menjelaskan, yang paling mungkin terjerat hukum dalam kasus ini adalah pemilik handphone yakni SK. Alasannya, SK melarang RS menghapus usai merekam adegan tersebut. Dengan demikian, kata dia, memang ada keinginan untuk menyimpan data yang bersifat pornografi. Penyebarannya juga dicurigai dilakukan SK.
           
Selain itu, kata Sudirman, saat direkam bukan atas dasar kemauan dua pelajar yang menjadi aktor dalam video. "Dengan demikian, tidak terkena unsur sengaja membuat rekaman yang berimplikasi pada tindakan pornografi," ujarnya.
Bahkan kata dia, pelaku mengaku tidak sadar saat dirinya direkam temannya saat melakukan perbuatan tak senonoh itu.. "Peristiwa itu dilakukan di rumah SK," ungkapnya, Rabu, 24 Oktober.
           
Atas beredarnya video mesum ini, Ketua Komisi I DPRD Sinjai yang membidangi pendidikan, Amsul A Mappasara mengatakan keprihatinannya atas perilaku remaja saat ini. "Ini menjadi bukti pembinaan moral anak sangat rendah. Pihak sekolah juga harusnya berperan dalam menjaga perilaku siswanya. Selain tanggung jawab orang tua,"  ucapnya. (arm/nin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar